A. Formulasi Masalah
1. pahamilah secara menyeluruh permasalahan manajerial yang dihadapi
2. identifikasikan tujuan dan kendalanya
3. definisikan variabel keputusannya
4. gunakan variabel keputusan untuk merumuskan fungsi tujuan dan fungsi kendala secara matematis.
TABEL 1.1 Informasi Permasalahan Krisna Furniture
| Jam kerja untuk membuat 1 unit produk | Total waktu tersedia per minggu | |
| Meja | Kursi | |
Pembuatan | 4 | 3 | 240 |
Pengecatan | 2 | 1 | 100 |
Profit per unit | 7 | 5 | |
P = ($7 x jumlah meja + ($5 x jumlah kursi diproduksi)
Atau secara matematis dapat dituliskan :
X1 ≥ 0 (jumlah meja yang diproduksi adalah lebih besar atau sama dengan nol)
X2 ≥ 0 (jumlah kursi yang diproduksi adalah lebih besar atau sama dengan nol)
Dari uraian di atas dapat dirumuskan formulasi permasalahan secara lengkap sebagai berikut :
4 X1 + 3 X2 ≤ 240 (kendala departemen pembuatan)
2X1 + 1 X2 ≤ 100 (kendala departemen pengecatan)
X1 ≥ 0 (kendala non negatif pertama)
X2 ≥ 0 (kendala non negatif kedua)
B. Penyelesaian Linear Programming
Kendala ini akan memotong salah satu atau kedua sumbu.
memotong sumbu X1 pada saat X2 = 0
memotong sumbu X2 pada saat X1 = 0
Kendala I memotong sumbu X1 pada titik (60, 0) dan memotong sumbu X2 pada titik (0, 80).
memotong sumbu X1 pada saat X2 = 0
memotong sumbu X2 pada saat X1 =0
Kendala I memotong sumbu X1 pada titik (50, 0) dan memotong sumbu X2 pada titik (0, 100).
Titik potong kedua kendala bisa dicari dengan cara substitusi atau eliminasi
2 X1 + 1 X2 = 100
X2 = 100 - 2 X1
4 X1 + 3 X2 = 240
4 X1 + 3 (100 - 2 X1) = 240
4 X1 + 300 - 6 X1 = 240
- 2 X1 = 240 - 300
- 2 X1 = - 60
X1 = -60/-2 = 30.
X2 = 100 - 2 X1
X2 = 100 - 2 * 30
X2 = 100 - 60
X2 = 40
Sehingga kedua kendala akan saling berpotongan pada titik (30, 40).
Tanda ≤ pada kedua kendala ditunjukkan pada area sebelah kiri dari garis kendala. Sebagaimana nampak pada Peraga 1. 1, feasible region (area layak) meliputi daerah sebelah kiri dari titik A (0; 80), B (30; 40), dan C (60; 0).
Untuk menentukan solusi yang optimal, ada dua cara yang bisa digunakan yaitu
1. dengan menggunakan garis profit (iso profit line)
2. dengan titik sudut (corner point)
Penyelesaian dengan menggunakan garis profit adalah penyelesaian dengan menggambarkan fungsi tujuan. Kemudian fungsi tujuan tersebut digeser ke kanan sampai menyinggung titik terjauh dari dari titik nol, tetapi masih berada pada area layak (feasible region). Untuk menggambarkan garis profit, kita mengganti nilai Z dengan sembarang nilai yang mudah dibagi oleh koefisien pada fungsi profit. Pada kasus ini angka yang mudah dibagi angka 7 (koefisien X1) dan 5 (koefisien X2) adalah 35. Sehingga fungsi tujuan menjadi 35 = 7 X1 + 5 X2. Garis ini akan memotong sumbu X1 pada titik (5, 0) dan memotong sumbu X2 pada titik (0, 7).
Dari Peraga 1. 2 dapat dilihat bahwa iso profit line menyinggung titik B yang merupakan titik terjauh dari titik nol. Titik B ini merupakan titik optimal. Untuk mengetahui berapa nilai X1 dan X2, serta nilai Z pada titik B tersebut, kita mencari titik potong antara kendala I dan kendala II (karena titik B merupakan perpotongan antara kendala I dan kendala II). Dengan menggunakan eliminiasi atau subustitusi diperoleh nilai X1 = 30, X2 = 40. dan Z = 410. Dari hasil perhitungan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa keputusan perusahaan yang akan memberikan profit maksimal adalah memproduksi X1 sebanyak 30 unit, X2 sebanyak 40 unit dan perusahaan akan memperoleh profit sebesar 410.
Peraga 1. 2. Iso profit line
Penyelesaian dengan menggunakan titik sudut (corner point) artinya kita harus mencari nilai tertinggi dari titik-titik yang berada pada area layak (feasible region). Dari peraga 1, dapat dilihat bahwa ada 4 titik yang membatasi area layak, yaitu titik 0 (0, 0), A (0, 80), B (30, 40), dan C (50, 0).
Keuntungan pada titik O (0, 0) adalah (7 x 0) + (5 x 0) = 0.
Keuntungan pada titik A (0; 80) adalah (7 x 0) + (5 x 80) = 400.
Keuntungan pada titik B (30; 40) adalah (7 x 30) + (5 x 40) = 410.
Keuntungan pada titik C (50; 0) adalah (7 x 50) + (5 x 0) = 350.
Karena keuntungan tertinggi jatuh pada titik B, maka sebaiknya perusahaan memproduksi meja sebanyak 30 unit dan kursi sebanyak 40 unit, dan perusahaan memperoleh keuntungan optimal sebesar 410.
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan anda mengerjakan latihan berikut ini !
1) Apa yang dimaksud dengan LP?
2) Sebutkan 4 ciri kusus yang melekat pada permasalahan LP.
3) Sebutkan 5 asumsi dasar yang harus dipenuhi dalam penyelesaian permasalahan dengan menggunakan LP.
4) Sebutkan langkah-langkah dalam formulasi permasalahan LP.
5) Apa syarat permasalahan dapat diselesaikan dengan metode grafik?
6) Apa yang dimaksud dengan area layak (feasible region)?
7) Bagaimana cara menentukan solusi optimal dengan menggunakan isoprofit line?
8) Bagaimana cara menentukan solusi optimal denan cara corner point?
RANGKUMAN
LP dengan metode grafik hanya dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dengan 2 variabel keputusan. Dalam penyelesaian permasalahan diawali dengan formulasi permasalahan, kemudian menggambarkan fungsi kendala serta menentukan area layak. Baru kemudian menentukan solusi optimal yang dapat menggunakan 2 pendekatan, yaitu dengan pendekatan garis profit (isoprofit line) atau titik sudut (corner point).
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan !
Kasus 1 digunakan untuk menjawab pertanyaan nomor 1 s.d. 5
PT Padat Karya memproduksi dua macam batako: batako semen dan batako kapur. Biaya pembuatan batako semen diperkirakan Rp. 150,- sedang biaya pembuatan batako kapur diperkirakan Rp. 100,-. Batako semen dijual seharga Rp. 400,- dan batako kapur dijual seharga Rp. 250,-.
TESFORMATIF1
1) Formulasi dalam bentuk Linear Programming dari permasalahan di atas adalah:
A. Fungsi Tujuan Max Z = 400X + 250Y
Fungsi Kendala X + 1,5Y ≤ 320
2X + Y ≤ 480
X ≤ 0
Y ≤ 0
B. Fungsi Tujuan Max Z = 150X + 100Y
Fungsi Kendala X + 1,5Y ≤ 320
2X + Y ≤ 480
X ≥ 0
Y ≥ 0
C. Fungsi Tujuan Max Z = 250X + 150Y *
Fungsi Kendala X + 1,5Y ≤ 320
2X + Y ≤ 480
X ≥ 0
Y ≥ 0
D. Fungsi Tujuan Max Z = 250X + 150Y
Fungsi Kendala X + 2Y ≤ 320
1,5X + Y ≤ 480
X ≥ 0
Y ≥ 0
2) Dari gambar di atas yang merupakan area layak adalah area yang dibatasi titik
A. 0ABC*
B. ABE
C. CDB
D. 0EBD
3) Jumlah batako semen dan batako kapur yang harus diproduksi agar profit maksimum adalah :
A. Batako semen 80 unit dan batako kapur 200 unit
B. Batako semen 200 unit dan batako kapur 80 unit *
C. Batako semen 320 unit dan batako kapur 0 unit
D. Batako semen 0 unit dan batako kapur 480 unit
4) Besarnya keuntungan maksimum adalah :
A. Rp 80.000,-
B. Rp. 72.000,-
C. Rp. 62.000,-*
D. Rp 55.000,-
5) Solusi optimal terjadi pada :
A. Titik A
B. Titik B*
C. Titik D
D. Titik C
Kasus 2 : Digunakan untuk menjawab Pertanyaan nomor 6 – 10
Fungsi Tujuan Max z = 4x1 + 3x2
Fungsi kendala 1x1 + 1x2 ≤ 50 (I)
1x1 + 2x2 ≤ 80 (II)
3x1 + 2x2 ≤ 140 (III)
x1, x2 ≥ 0
Siapkan grafik dari persoalan di atas!
6) Koordinat titik optimal adalah:
A. (0, 40)
B. (20, 30)
C. (40, 10)
D. (10, 40)
7) Kendala II memotong sumbu x1 pada:
A. (0, 40)
B. (40, 0)
C. (0, 80)
D. (80, 0)*
8) Kendala III memotong sumbu x2 pada:
A. (0, 70)
B. (70, 0)
C. (0; 46,67)
D. (46,67; 0)
9) Kendala III memotong sumbu x1 pada:
A. (80, 0)
B. (0, 70)
C. (70, 0)
D. (46,67; 0)
10) Nilai z optimal adalah:
A. 120
B. 170
C. 190
D. 186,67
Tidak ada komentar:
Posting Komentar